Senin, 27 September 2010

Kepemimpinan dalam Gereja


Oleh: J.K.Iroth.
       Ada macam-macam pendapat tentang kepemimpinan. Menurut Terry dan Rue, kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang atau pemimpin, untuk mempengaruhi perilaku orang lain menurut keinginan-keingiannya dalam suatu keadaan tertentu. Menurut Amstrong, kepemimpinan adalah sesuatu yang mendorong dan membangkitkan individu dan kelompok untuk berusaha sebaik-baiknya dalam mencapai hasil yang diinginkan. Gibson, Ivancevich dan Donnelly mengatakan Kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi kegiatan pengikut melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Carles J Keating, yang mengatakan : ”kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan bersama.” Kepemimpinan adalah penting dan takter hindarkan dalam kebersamaan kehidupan manusia. Dari semua pendapat di atas dapat disimpulkan: ”Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi orang untuk mencapai suatu tujuan.”
Tugas kepemimpinan (leadership function) menurut Carles J Keating meliputi:
1 Pekerjaan yang harus diselesaikan (task finction):
a.       Memberitahu (informating) – kegiatan memberi informasi, data, fakta, pendapat kepada para anggota dan meminta dari mereka informasi, data, fakta dan pendapat yang diperlukan.
b.      Memulai (initiating) – usaha agar kelompok mulai kegiatan atau gerakan tertentu.
c.       Mengatur (regulating) – tindakan untuk mengatur arah dan langkah kegiatan kelompok.
d.      Mendukung (supporting) – usaha untuk menerima gagasan, pendapat, usul dari bawah dan menyempurnakannya dengan menambah atau menguranginya untuk digunakan dalam rangka penyelesaian tugas.
e.       Menilai (evaluating) – tindakan untuk menguji gagasan yang muncul atau cara kerja yang diambil dengan menunjukkan konsekwensi-konsekwensinya dan untung-ruginya.
f.       Menyimpulkan (summarizing) – kegiatan untuk mengumpulkan dan merumuskan gagasan, pendapat dan usul yang muncul, menyingkat lalu menyimpulkannya sebagai landasan untuk pemikiran lebih lanjut.

2 Kekompakan orang yang dipimpinnya
a.       Penguatan – bersikap hangat, bersahabat, menerima orang-orang.
b.      Mengungkapkan perasaan – tindakan menyatakan perasaan terhadap kerja dan kekompakan kelompok.
c.       Menyelaraskan – tindakan mempertemukan dan mendamaikan pendapat-pendapat yang berbeda dan merukunkan orang-orang yang bersitegang satu sama lain.
d.       Mengalah – kemauan untuk mengubah dan menyesuaikan pendapat dan perasaan sendiri dengan pendapat dan perasaan orang-orang yang dipimpinnya.
e.       Memperlancar – kesediaan membantu mempermudah keikutsertaan para anggota dalam kelompok, sehingga semua rela menyumbangkan dan mengungkapkan gagasan-gagasan.
f.       Memasang aturan permaianan – tindakan menyampaikan aturan dan tata tertib yang membantu kehidupan kelompok.

     Menurut Eka Darmaputera, Kepemimpinan yang baik merupakan syarat mutlak bagi pertumbuhan, kestabilan, dan kemajuan kelompok apa pun. Tidak terkecuali, kelompok yang sering dianggap – setengah-ilahi-setengah-manusia, seperti gereja. Tanpa kepemimpinan yang baik, kelompok apa pun di dunia ini akan rentan konflik dan perpecahan, sehingga sulit bertumbuh atau berkembang. Di mana pun di muka bumi ini, orang cuma punya dua pilihan: dipimpin atau memimpin.
     Alkitab juga berbicara mengenai kepemimpinan. Kepemimpinan itu begitu penting dan tak terhindarkan dalam kehidupan manusia, sehingga – tak dapat tidak – Alkitab tidak bisa bungkam mengenai masalah yang satu ini. Apa yang penting bagi manusia, pasti diungkapkan dalam kesksian Alkitab. Walaupun harus diingat bahwa Alkitab bukan sebuah buku manual kepemimpinan. Alkitab adalah kesaksian Firman Tuhan. Melalui Alkitab, Tuhan berbibicara kepada manusia dan membicarakan masalah-masalah manusia. Sama dengan organisasi umum, gereja pun membutuhkan kepemimpinan yang baik, sebagai syarat mutlak bagi pertumbuhan, kestabilan, dan kemajuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar